Cemburu Nan Ampek

CEMBURU NAN AMPEK

(sumber gambar; mawdoo3.com)

Dikutip dari wikipedia bahasa Indonesia, cemburu merupakan emosi dan biasanya merujuk pada fikiran negetif dan perasaan terancam, takut, dan khawatir kehilangan sesuatu yang dihargai oleh seseorang, terutama merujuk pada hubungan manusia. Cemburu sering kali merupakan gabungan emosi yang ditunjukkan seperti marahbenci, kekurangan, tidak berdaya dan meluat. Dalam makna umum yang digunakan dalam rencana ini, cemburu berbeda dengan iri hati, padahal kedua istilah secara popular hampir menjadi sama.
Dalam bukunya, editor Drs. M. Sayuti, Dt. Rajo Penghulu, M.Pd (2005 : 164) dengan judul “Tau Jo Nan Ampek,” cemburu ini pada dasarnya ada 4 (empat). Pertama, cemburu barabah adalah rasa iri hati kepada orang lain. Burung barabah sejenis burung berbadan kecil yang suka memakan belalang, serangga, bunga-bunga rumput dan buah-buahan seperti salah satunya pepaya. Merujuk kepada Wikipedia bahasa Indonesia burung barabah ditulis merbah atau di sebut juga cucak-cucakan (familia pycnonotidae) adalah suku burung pengicau dari Afrika dan Asia tropis. Dalam bahasa Inggris, burung-burung ini dikenal sebagai Bulbuls.
Barabah membuat sarang sangat rapi, biasanya terlihat bersarang di pohon, seperti pohon keduduk, nangka, sungkai, kelapa dan kayu-kayuan yang disenanginya. Dan tinggi sarangnya dari tanah pada umumnya kurang lebih 1 (satu) meter. Cara barabah menghindari cemburu ialah dengan membuat sarang terbuka. Ia mengerami  telurnya ganti-gantian antara jantan dan betina. Burung barabah apabila mau keluar dari sarang akan memberitahukan kepada semua burung yang ada disekitarnya tahu bahwa ia berbunyi ribut, marah kesana kesini. Ada burung lain lewat dekat sarangnya baik yang sejenis dengannya atau tidak, ia selalu marah-marah saja. Sebagai bukti cemburu barabah ia selalu ribut terbang kiri kanan sekitar sarangnya (Sayuti, 2005: 164).
Kedua, cemburu enggang. Enggang sejenis burung berbadan besar, paruh dan mahkotanya besar, kukunya tajam, suaranya besar (Sayuti, 2005: 164). Dari wikipedia bahasa Indonesia, enggang atau rangkong (bahasa Inggris Hornbill) adalah sejenis burung yang mempunyai paruh berbentuk tanduk sapi tetapi tanpa lingkaran. Biasanya paruhnya itu berwarna terang. Nama ilmiahnya “buceros” merujuk pada bentuk paruh, dan memiliki arti "tanduk sapi" dalam Bahasa Yunani.
Cemburu enggang maksudnya merasa risih kepada temannya bila istrinya mengerami telurnya. Burung enggang bila membuat sarang sangat rapi dan kuat, ia membuat sarang di lubang kayu yang tinggi dan jauh dari gangguan apapun. Waktu betina mengerami, lubang sarang ditutup kuat dan rapat. Tidak bisa terterobos oleh betina dari dalam. Tujuannya agar betina tidak di ganggu oleh temannya yang lain. Bila ada burung enggang jantan lain terdengar berbunyi di sekitar sarang maka sang pejantan enggang tadi cemburu. Akibat cemburunya kepada sang betina, maka betina tadi tidak dilihatnya lagi, bahkan sang betina sampai mati dalam sarangnya. Cemburu enggang ini bila terdapat pada manusia sangat berbahaya dalam kehidupan (rumah tangga). Burung enggang yang suka cemburu adalah enggang jantan.
Ketiga, cemburu puyuh. Puyuh adalah sejenis unggas yang sifatnya seperti ayam. Puyuh membuat sarang untuk tempat tinggal dan tempat bertelur. Setelah telurnya cukup, maka ia mengerami telurnya sampai menetes. Sekarang burung puyuh sudah dibudi dayakan. Telurnya sangat banyak kalau burung puyuh tersebut bertelur. Burung puyuh kalau mengerami telurnya disemak belukar adalah puyuh jantan. Sedangkan yang cari makan adalah puyuh betina, sebab burung puyuh betina sangat cemburu bila ada puyuh betina lain mendekati suaminya. Bila ada puyuh betina lain mendekati sarangnya, yang di dalam itu puyuh jantannya, maka puyuh betina tadi cemburu buta, kemudian puyuh betina tadi pergi saja tanpa memberitahukan. Ia lari tanpa tujuan karena marah pada si pejantannya. Walaupun puyuh betina lari, itu hanya lewat saja dekat sarangnya, kecuali ia bercumbu pula pantas di marahi. Dengan demikian pesan moral yang dapat di petik, dalam kehidupan jangan ditiru cemburu puyuh betina ini, sebab konsekuensinya akan berbahaya bagi keluarga.
Keempat, cemburu tempua. Tempua adalah sejenis unggas yang sejenis juga dengan burung pipit. Burung tempua  suka makan padi. Jenis burung ini sangat liar. Karena ia cemburu, burung tempua membuat sarang di pohon yang tinggi. Kalau ia bersarang di pohon yang rendah berarti ada apanya di pangkal kayu, atau pohon itu. Ada ungkapan miring berbunyi, “kalau tak ada berada, tak mungkin tempua bersarang rendah,” artinya kalau tidak ada binatang berbisa di pangkal kayu itu, tidak mau burung tempua bersarang rendah. Cemburu tempua ini sangat menarik. Ceritanya agar burung tempua tidak saling cemburu ia membuat sarang saling terbuka. Tempua membuat sarang bersama-sama dan berpasang-pasangan pada suatu  tempat. Ditempat itu sudah dianggap sekeluarga. Kalau ada satu ekor saja yang membuat onar di tempat yang sama atau tempat sarang itu, maka tempua yang satu itu akan dipermaknya atau dikeroyoknya. Burung tempua menghindari cemburu, ia membuat sarang terbuka, tetapi di luar dipagarinya dengan binatang penyengat, pemitung, karak, lebah dan sejenisnya. Binatang yang berbisa itulah yang memagar sarangnya. Burung tempua menghidari rasa cemburu ia menanamkan sifat saling menyayangi, saling harga menghargai, saling percaya mempercayai dalam rumah tangga (Sayuti, 2005:164).[1]



                  Manggopoh, 22 April 2018
                  Jafriandi, S.H








[1] http://www.anakminang.com/2018/04/cemburu-nan-ampek.html

Postingan populer dari blog ini

TIM PENGELOLA KEGIATAN (TPK)

Kisah Inspiratif, Orang-orang Buta dan Seekor Gajah

SERVANT LEADERSHIP