Sabar
Memahami Sabar
(Sumber gambar: maahaadzaa.com)[1]
Bencana alam yang
melanda sejumlah daerah di Tanah Air telah banyak memakan kerugian tak hanya
materi, tetapi juga korban jiwa. Ragam cobaan itu menuntut sikap arif dan
kesabaran level tinggi dari siapa pun pihak yang tertimpa musibah tersebut.
Sabar menjadi peneduh sekaligus oase di tengah merosotnya frekuensi iman. Apa
sebetulnya makna dan esensi sabar?
Mengutip Ensiklopedi
Tasawuf Imam Ghazali karya Luqman Junaedi, sabar memiliki arti yang cukup luas.
Sabar tidak hanya dilakukan ketika seseorang tertimpa musibah. Tetapi, apa pun
pekerjaan yang dilakukan dan diterima harus dibarengi dengan sikap sabar.
Sabar bisa berarti
dapat menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum
Islam. Menahan diri dalam keadaan lapang dan keadaan sempit dan dari hawa nafsu
yang menggoyahkan iman.
Sabar adalah salah
satu tingkatan maqamat yang harus dilalui oleh setiap manusia yang beriman.
Manusia yang ingin berada dalam jalan Allah SWT akan melalui jalan tersebut
dengan sabar.
Masih dalam buku yang
sama, menurut Sahla, sabar adalah mengharapkan kebahagian dari Allah dan
sesuatu yang paling mulia juga utama. Menurut sufi lain, sabar adalah berlaku
sabar dengan kesabaran dengan artian tidak mencari kebahagiaan dan kesenangan
dalam bersabar.
Sedangkan, menurut
pendapat Abu Ismail al Harawi dalam Kitab Manazil as- Sairin, sabar adalah
menahan diri dari hal-hal yang tidak disenangi dan menahan lisan agar tidak
mengeluh dan sabar yang paling lemah adalah sabar karena Allah.
Meski demikian, Ibnu
Taimiyah mengatakan sabar dalam menghadapi musibah merupakan sikap sabar yang
paling mendominasi. Jika seseorang memiliki stres, risih, resah, dan susah maka
sebaik-baiknya senjata adalah bersabar
Saking pentingnya
sikap sabar bagi setiap manusia, Allah menyebut kata sabar dalam al-Quran sebanyak
70 kali. Sedangkan, ungkapan Allah yang khusus diperuntukkan bagi mereka yang
bersabar tertuang setidaknya melalui 16 ayat al-Quran yang berbeda-beda.
Di antaranya, surah
al-Baqarah ayat 45. Allah meminta segenap hamba-Nya agar menjadikan shalat dan
sabar sebagai media pelipur lara.
“Jadikanlah sabar dan
shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,
kecuali bagi orang-orang yang khusyu.”
Dari 16 ayat
tersebut, tersarikan segudang hikmah dan manfaat bersabar. Hikmah
bersabar tersebut, antara lain, Allah memuji orang sabar sebagai golongan orang
yang beriman dan bertakwa. Kemudian, orang yang tidak dapat bersabar merupakan
orang yang lemah dan bersedih.
Allah mencintai
orang-orang yang bersabar, Dia akan selalu dekat dengan orang yang bersabar,
memberikan kebahagiaan pada orang-orang yang bersabar, serta Allah akan
memberikan pahala dan ganjaran yang tanpa batas bagi orang-orang yang bersabar.
Selain itu, sabar
bisa dikategorisasikan secara garis besar ketiga bagian yang utama, yaitu pertama, sabar karena pertolongan Allah.
Artinya, seseorang mengetahui kesabaran karena pertolonganNya. Dan, Allahlah
yang menganugerahkan kesabaran kepada hambaNya. Kedua, sabar untuk Allah SWT. Maknanya, pendorong umat untuk
bersabar adalah karena cinta pada-Nya. Penuh harap dan mendekat dengan berbagai
ragam ketaatan kepada-Nya. Bukan hanya untuk memperlihatkan jiwa yang kuat dan
ketabahan terhadap manusia lain ataupun tujuan lain. Ketiga, sabar beserta Allah. Yakni, sabar yang dilakukan sesuai
dengan hukum-hukum Allah. Sehingga, dia dapat menegakkan hukum Allah sekuat
tenaga, pikiran, dan hatinya. Terkait hukum bersikap wajar, tapi berdasarkan
konsensus ulama, hukumnya wajib. Karena pada hakikatnya, menurut Islam, iman
seseorang terbagi dua bagian, separuhnya terdapat kesabaran dan sebagiannya
lagi terkandung rasa syukur.[2]
Dikutip dari khazanahalquran.com, sebagian ahli
tafsir menyebutkan bahwa Allah SWT memberikan 8 macam pahala dan kemuliaan bagi
orang-orang yang sabar. Delapan hal tersebut itu ialah, yakni sebagai berikut;
Pertama, kecintaan dari Allah,
“Dan
Allah Mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. ali-Imran ayat 146).
Kedua, pertolongan dari Allah,
“Hai
orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. al-Baqarah ayat 153).
Ketiga, kamar-kamar di surga,
“Mereka
Itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang Tinggi (dalam syurga) karena
kesabaran.,” (QS.
al-Furqan ayat 75).
Keempat, pahala yang tak terbatas,
“Sesungguhnya
hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. az-Zumar ayat 10).
Kelima, kabar gembira dari Allah,
“Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar.” (QS. al-Baqarah ayat 157).
Keenam dan ketujuh, salawat dan rahmat dari
Allah,
“Mereka
Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka.,” (QS. al-Baqarah ayat 157).
Selanjutnya, petunjuk dari Allah,
“Dan
mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. al-Baqarah ayat
157).
Sungguh besar pahala
dan kemuliaan yang dimiliki orang-orang yang sabar. Mari kita melatih diri
untuk bersabar dalam menghadapi segala kesulitan hidup. Karena dunia ini adalah
tempatnya ujian, sementara akhirat adalah tempat menuai segala amal perbuatan.[3]
[2] Akses,
http://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/07/20/otdr15313-memahami-sabar
[3] Akses,
http://www.khazanahalquran.com/8-hadiah-allah-untuk-orang-orang-yang-sabar.html