Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

BEGINILAH SEHARUSNYA KITA MEMANFAATKAN WAKTU

BEGINILAH SEHARUSNYA KITA MEMANFAATKAN WAKTU Sungguh saya telah berjumpa dengan beberapa kaum, mereka lebih bersungguh-sungguh dalam menjaga waktu mereka daripada kesungguhan kalian untuk mendapatkan dinar dan dirham” (Al-Hasan Basri). Saudaraku, Waktu adalah salah satu diantara nikmat Allah yang paling berharga dan agung bagi manusia. Cukup bagi kita kesaksian Al-Qur’an tentang betapa agungnya tentang nikmat yang satu ini. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menunjukkan tentang urgensi waktu, ketinggian tingkatannya, dan juga pengaruhnya yang besar. Bahkan Allah telah bersumpah dengan waktu dalam kitab-Nya yang mulia dan ayat-ayat-Nya yang luhur dalam konteks yang berbeda-beda. Allah yang urusan-Nya yang begitu agung telah bersumpah dengan waktu malam, siang, fajar, subuh, saat terbenamnya matahari, waktu dhuha, dan dengan masa. Hanya orang-orang hebat dan mendapatkan taufik dari Allah, yang mampu mengetahui urgensi waktu lalu memanfaatkanya seoptimal mungkin. Dalam hadits, “Dua

NIKMAT SEHAT DAN WAKTU LUANG YANG MEMBUAT MANUSIA TERTIPU

NIKMAT SEHAT DAN WAKTU LUANG YANG MEMBUAT MANUSIA TERTIPU Dua nikmat ini seringkali dilalaikan oleh manusia termasuk pula hamba yang faqir ini Nabi s hallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, “ ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”.  (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas). Ibnu Baththol mengatakan, “Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pada Allah SWT atas nikmat yang diberikan. Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu.” Ibnul Jauzi mengatakan, “terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun ia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan urusan dunianya. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang,

JANGAN SIA-SIAKAN MASA MUDAMU

JANGAN SIA-SIAKAN MASA MUDAMU   Umur merupakan kumpulan dari waktu-waktu yang dilalui oleh seorang manusia. Sedangkan masa muda merupakan salah satu fase yang akan dilalui olehnya. Masa muda merupakan masa keemasan yang dimiliki oleh seseorang, karena saat itulah pertumbuhan fisiknya telah sempurna dan ia mempunyai kesempatan serta kekuatan yang besar. Hal ini merupakan salah satu nikmat dari Allah yang patut untuk kita syukuri karena tidak semua orang memperoleh kenikmatan ini. Lalu sudahkah kita mensyukuri masa muda yang Allah berikan kepada kita ini? Hidup di Dunia Hanyalah Sementara Seorang pemuda yang sadar bahwa suatu saat ia akan meninggalkan masa muda dan kehidupan dunianya, pasti akan senantiasa berfikir untuk masa depannya kelak di akhirat. Dia tentunya tidak akan menyia-nyiakan masa mudanya tersebut hanya untuk berfoya-foya tanpa melakukan amal perbuatan yang bermanfaat bagi akhiratnya. Dia juga akan senantiasa memanfaatkan masa mudanya untuk beribadah kepada Allah d

JANGAN SIA-SIAKAN USIA MUDA KITA KARENA PENYESALAN AKAN DATANG DI HARI TUA

JANGAN SIA-SIAKAN USIA MUDA KITA KARENA PENYESALAN AKAN DATANG DI HARI TUA Mumpung masih muda, manfaatkan sebaik-baik mungkin waktu kita, agar kelak saat hari tua Insyaa Allah akan bisa hidup yang baik. Banyak pelajaran yang dapat ambil sebenarnya dalam hal ini, kalau kita tak pandai memanfaatkan usia muda, kelak akan menfhabiskan masa tua dengan rasa penuh penyesalan. Pertama, Segala Apa Yang kita Lakukan Dimasa Muda, Kelak Positif dan Negatifnya Akan di Rasakan Dimasa Tua Selalu ingatlah bahwa apapun yang kita lakukan dimasa muda, baik dan buruknya akan dirasakan nantinya. Hal-hal baik yang kita lakukan dimasa muda akan kita syukuri ketika tua kelak, sebaliknya hal-hal buruk yang kita lakukan saat masih muda akan kita sesalkan dihari tua kelak. Kedua, Gunakan Sebaik-Baiknya Masa Muda, Karena Saat Tua Nanti Menyesalpun Tak Ada Gunanya Karenanya manfaatkan masa muda kita dengan sebaik-baiknya cara, kelak kalau sudah tua menyesal sekalipun tak ada gunanya. Jangan biarkan

PSIKOLOGI PEMBENCI

PSIKOLOGI PEMBENCI Salah satu masalah serius di era media sosial saat ini adalah kebencian semakin terbuka diungkapkan dan disebarluaskan di ruang publik. Apa kiranya yang membuat orang menjadi pembenci (hater) ? Salah satu akar kebencian adalah iri, yaitu susah melihat orang lain senang dan senang melihat orang lain susah. Orang Jakarta menyebutnya “sirik.” Perasaan iri akan meningkat menjadi dengki (hasad) jika dia tidak hanya susah melihat orang lain senang, tetapi juga berusaha menghancurkan orang itu. Dengki itu, kata Nabi Muhammad SAW, menghancurkan kebaikan laksana api membakar kayu bakar. Dengki tentu termasuk emosi negatif. Dengki adalah sahabat karib benci. Pendengki otomatis pembenci. Tetapi tidak semua pembenci adalah pendengki. Karena dengki didorong oleh kebencian, maka lambat laun akan melahirkan permusuhan. Orang yang menjadi sasaran dengki semula bingung kemudian marah. Bingung karena dia merasa tidak berbuat salah. Marah karena dia diganggu oleh si pendengk

FITNAH DUNIA YANG MENGHANCURKAN

FITNAH DUNIA YANG MENGHANCURKAN FITNAH dunia telah sedemikian hebatnya mengganas, menyerang dan menguasai pikiran mayoritas umat manusia. Fitnah itu mengkristal menjadi ideologi yang banyak dianut manusia, yaitu materialisme. Rasulullah saw., pada 14 abad lalu telah memprediksinya dalam sebuah hadits yang terkenal disebut dengan hadits Wahn. ”Hampir saja bangsa-bangsa mengepung kalian, sebagaimana orang lapar mengepung tempat makanan. Berkata seorang sahabat, “ Apakah karena kita sedikit pada saat itu? Rasul SAW, bersabda,” Bahkan kalian pada saat itu banyak, tetapi kalian seperti buih, seperti buih lautan. Allah akan mencabut dari hati musuh kalian rasa takut pada kalian. Dan Allah memasukkan ke dalam hati kalian Wahn. Berkata seorang sahabat,” Apakah Wahn itu wahai Rasulullah saw ? Rasul saw, bersabda, “Cinta dunia dan takut mati,” (HR Abu Dawud). Dunia dengan segala isinya adalah fitnah yang banyak menipu manusia. Dan Rasulullah saw., telah memberikan peringatan kepa